Kamis, 01 Januari 2015

SUKU_SUKU DI MANGGARAI


Suku  / kampung Suka di desa Nantal kecamatan Kuwus Manggarai  Barat  berasal  dari  suku Suka  di Wae Rana - Borong, Manggarai Timur. Katanya, keduanya, kakak beradik. Kakak  tinggal di Suka  Wae Rana, adik tinggal di Suka  Nantal, Kolang  Kuwus, Manggarai  Barat. (Kisah  Kreang Beny Wardy, pada  Kamis,  1 Januari 2015  di  Rumah Bapa Juan - Cikarang).

Tentang  Suka ini, tenyata  kompas. com memuatnya dalam edisi, Minggu, 4 Januari 2015
Berikut linknya:
 http://travel.kompas.com/read/2015/01/04/110923727/Menyusuri.Rimba.Suka.Ndolu.dan.Mbengan.di.Bumi.Flores



Suku  Rajong

Rajong  ada 2, Rajong Koe (di Elar)  dan Rajong Mese ( Wae Rana / Kisol . Mok / Mukun)

Rajong Koe (di Nunur,Kec.Kota Komba) dan Rajong Mese ( di Elar )

Suku  Bajo  dan Bima:
Suku Bajo  / Bugis   dan Bima umumnya  mendiami    daerah pantai, seperti Labuan Bajo, Terang, Bari, Reo, Pota, Borong. Orang Bajo dan Bima umumnya  muslim. Orang Bajo dikenal pelaut ulung sedangkan orang Bima dikenal sebagai  pembuat  garam hebat. Sering terjadi perkawinan antara  kedua suku ini. Perkawinan keduanya tampak harmonis. Dengan garam Bima, Ikan  Bajo menjadi awet. Ini bukan hanya dalam makna  gramatikal tetapi juga dalam makna personifikasi bahwa  istri (gadis Bima) merupakan "garam" -   yang mengawetkan kehidupan "ikan" (lelaki)  Bugis.  Tentang orang  Bajo di Labuan Bajo,  konon ada pulau Bajo yang merupakan tempat tinggal dan tempat  pemakaman leluhur mereka. Setelah itu  mereka mendirikan kampung  Kampung Cempa yang  kemudian berubah menjadi  Kampung Ujung. Di kampung Ujung mereka mendirikan rumah-rumah Panggung.  Dahulu Kampung Ujung hanya pondok singgahan untuk orang Bajo / Bugis  yang  datang merantau ke Flores. Orang bajo sudah masuk Flores sekitar 100 tahun yang lalu. Seiring perkembangan waktu, orang terus berdatangan ke Labuan Bajo, baik pendatang dari luar maupun orang Manggarai sendiri yang turun dari gunung menuju ke daerah pantai. Mereka  berbaur menjadi satu  sebagai orang Labuan Bajo tapi  tetap dengan identitas yang jelas bahwa orang  Bajo sebagai nelayan sedangkan orang Manggarai sebagai petani. Beberapa tokoh suku Bajo yang perlu disebut adalah: Haji Sahamad Supu, Haji Muhammad Sutin (65 tahnun), Haji Aco.  Haji Sutin datang dari Selayar, Sulawesi Selatan tahun 1967. Mereka menggunakan perahu. kira-kira 3 hari  3 malam dalam perjalanan. Dia datang bersama  ayahnya, Muhammad  dan keluarga. Pemakaman Suku Bajo di Labuan berada di dekat Kantor Urusan Agama (KUA) kamoung Ujung   dan  dekat Pantai Pede.  Namun, kondisi pemakaman itu sekarang  tampaknya tak terawat. Upacara adat sebelum melaut kadang jarang diadakan karena  sudah lupa. Bahkan kadang upacara adat di Labuan Bajo menggunakan upacara  adat Manggarai.  (Sumber: bacaan: http://www.pulaubunga.com/2015/09/21/1557/mengais-puing-tradisi-bajo-yang-tercecer.html).

1 komentar:

  1. Rajong Koe (di Nunur,Kec.Kota Komba) dan Rajong Mese ( di Elar )

    BalasHapus