Senin, 31 Juli 2017

KRITIK BUDAYA Manggarai


KRITIK BUDAYA Manggarai

Cyprian Guntur with Max Adil and 97 others.


'Sida' membangkrutkan 'pihak anak wina'?
Fakta adat di Manggarai.
Predikat sebagai 'anak wina' orang Manggarai -Flores-NTT adalah sebuah beban. Mungkin konklusi ini terlalu dini. Namun fakta menunjukkan memang demikian. Predikat sebagai anak wina lebih banyak ruginya daripada predikat 'anak rona'. Anak wina adalah sebuah sebutan untuk anak2 perempuan yang 'wai' (nikah keluar) dari keluarga. Anak perempuan tersebut dan suami serta keluarganya disebut sebagai 'anak wina'. Mereka akan disambang oleh keluarga anak rona jika anak rona mengadakan pesta atau acara adat. Pihak keluarga anak wina akan di-'sida' (permohonan sejumlah dana atau hewan) untuk turut mendukung pesta yang akan diadakan pihak anak rona. Pesta apapun namanya, mereka 'wajib hukumnya' untuk berkontribusi.
Pihak anak wina dalam keadaan apapun setidaknya harus memenuhi permintaan pihak anak rona. Tentu saja ada tawar-menawar jumlah sumbangan di sana. Ketika pihak anak wina tidak memenuhi undangan pihak anak rona, maka mereka dipredikati sebagai orang yang tidak tahu adat. Bahkan bisa terpurusnya hubungan kekeabatan kekeluargaan. Dengan demikian dalam keadaaan apapun pihak anak wina selalu mencoba untuk menggenapi permintaan dari pihak anak rona.
Dalam konteks ini saya melihat ada ketidak adilan dalam adat Manggarai. Mengapa? Sebab pihak anak rona bukan hanya berasal dari keluarga batih. Namun satu 'panga' atau bahkan suku sekampung bisa meminta kontribusi dari pihak anak wina tersebut. Bisa dibayangkan berapa banyaknya jumlah pesta yang diadakan pihak anak rona harus selalu dihadiri oleh pihak anak wina.
alternatif Solusi
Ritual adat seperti ini, mestinya perlu dikurangi. Mengingat sangat merugikan pihak anak wina. Di Manggarai perlu dibangun sebuah regulasi untuk turut mempertimbangkan hal ini. Pemda dan local stakehoders perlu duduk semeja, untuk memikirkan adat ini. Anggota DPRD Manggarai perlu mendesain sebuah Perda untuk mengcover hal ini. Dengan demikian akan terjadi keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya. Dengan adannya regulasi yang berimbang, akan turut mengurangi 'keterpecahan' antara anak rona dan anak wina yang sudah banyak terjadi di Manggarai. Mudah-mudhan.



Hendrik Iku Jaman
Hendrik Iku Jaman Menarik. Kita semua anak wina, kita juga anak rona. Saat ini saya diposisikan sebagai anak rona, tetapi pada kesempatan yang lain atau bahkan kesempatan yang bersamaan saya juga adalah anak wina (eventnya mgkn berbeda) Pada saat saya posisi sebagai an...See More
Remove
Kaswandi Parera
Kaswandi Parera Tiba laku sidah dite, mampu dami neng goo kaut ata regeng neka rengus tara kali.lorong hoo kali laku ata regeng.Ai gereng ngaji de meu anak rona kudut mose dia kaeng kilo toe tara manga dian mose hoo.Asa kali ta anak rona ngaji tuung ite ko.Somba ta ite neka keti ali manuk neni kali ta ali toe repek ali pede.Tegi ngalis nai dite.Hitu rapa dakun kraeng tua Cyprian Guntur.Tabe gula.
Remove
Chanis
Chanis SOLUSINYA adalah :


Kebiasaan Pesta dan adat Manggarai, sebuah dilema?
Memasuki bulan-bulan Mei-Oktober setiap tahun, orang Manggarai merayakan banyak pesta antara lain : 'Kumpul kope' (merupakan sebuah dukungan finansial bagi seorang pemuda yang akan menikah); pesta nikah; pesta kelas/pakadi'a (Pesta pelepasan seorang anggota keluarga yang sudah meninggal); pesta sambut baru; pesta sekolah; macam2 pesta syukuran (seperti : ulang tahun, ulang pernikahan, dan ulang2 lainnya), pesta penti/caci, dst (silakan ditmbahkan).
Setelah direfleksikan, pesta2 ini membutuhkan biaya besar. Untuk menghadiri banyak pesta itu, orang Manggarai harus menyiapkan banyak uang. Pertanyaannya, dari manakah orang Manggarai khususnya para petani kecil mendapatkan uang sebanyak itu setiap tahunnya, sementara kebanyakkan adalah petani dengan penghasilan pas-pasan? Adakah upaya untuk meredam beragam pesta itu? (catatan : bukan untuk menghilangkan tetapi sedikit mengurangi). Silakan berdiskusi sahabat2 FBokers.



Edi Danggur Pesta sekolah adalah bentuk gotong royong yg perlu dilestarikan, sejauh pesta itu betul2 utk tujuan sekolah/kuliah.
Manage
Reyna Hamboer
Reyna Hamboer Seingat saya duluuu.. Kumpul2 dana u wuat wai, kmpul kope hanya melibatkan sesama saudara dekat.. senenek atau sepupu.. Skrang spertinya sdh kebablasan
Manage
Maximus Badur
Maximus Badur Saya sangat setuju dengan ulasan inie amang Cyprian Guntur...memang kalau kita perhatikan sudah sangat kebablasan...ujung ujungnya kawe doi...inung tuak kapu kaut bayar,hang nuru acu kok ela bayar,pesta one Manggarai hoo ga pande ritak. Eme ba seng pas pas...haha....
Manage
Matias Gunas
Matias Gunas Sebenarnya acara yg diulas oleh bang Ipi ini memiliki dua aspek yang harus dicermati:
Pertama : Akibat yang diperoleh penyelenggara acara.
Kedua, akibat yang muncul bagi orang yang diundang terlibat.
Manage

Rabu, 12 Juli 2017

Kentau Manggarai

Kentau  Manggarai

  1. Lose umpuk / Tange umpuk
  2.  
  3.  Roto Matang (https://www.facebook.com/1612005119086138/photos/a.1612005829086067/1689166248036691/?type=1&theater)  dan https://www.facebook.com/bahasamanggarai/


3. Lopa
Sumber: FB  Leo  Dunu, saat libur  Juni 2019  ke  Narang, Todo, Manggarai.


https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10215357075824042&set=a.4269147530837&type=3&theater


4. Tongka
 FB  Wela Jakarta (https://www.facebook.com/wela.jakarta?fref=nf&__tn__=%2Cdm*F-R&eid=ARBLj4wmawXofvifvVkClAvdQitF5GHcQK4r6UzfC5rlI4VgTMEFI7EYoD096fbqF4hrculIun7dR4Q7)


Sumber :

5. Lancing (Joreng)
6. Gogong

7. Sela  Jarang

8. Kumpek (Bungkang)

9. Langkar

NB: No. 4 - 9  sumber

 FB  Wela Jakarta (https://www.facebook.com/wela.jakarta?fref=nf&__tn__=%2Cdm*F-R&eid=ARBLj4wmawXofvifvVkClAvdQitF5GHcQK4r6UzfC5rlI4VgTMEFI7EYoD096fbqF4hrculIun7dR4Q7)




Selasa, 04 Juli 2017

ADAK TEING HANG EMPO AGU WUAT WAI'

ADAK TEING HANG EMPO  AGU WUAT WAI'

Perumahan Jababeka, Kl. Antilop - Cikarang Baru, 30 Juni 2017

ADAK TEING HANG EMPO
kudut wuat Wai Sekola diha Juan  agu Alfred;





ADAK PAKI KABA

ADAK PAKI KABA  ONE WELA  (UKU  MARAS WELO - ASANG _ JALING AJI)




ADAK PAKI KABA KILO MESE JALING _ ASANG  UKU MARAS WELO
WELA, KECAMATAN RUTENG, MANGGARAI - FLORES


Du adak paki kaba ho', ata  ngaji kaba / torok tae teing kaba: ata awo mai Poco,  kecamatan Wae Ri', Manggarai.



Riket wie
Rekok leso



















_________


https://www.youtube.com/watch?v=H9H1RJX7Fy4

Torok tae:

De nia leng salangn,

Te tura kamping Wura,  tombo kamping Wowo,  Toi kamping  Morin

JPS, 6 Desember 2023