Mengulas LOHO IKAMASI
[15:01, 10/25/2019] +62 813-7223-5684:
[15:02, 10/25/2019] +62 813-2297-5777: Filosofi hidup orang Manggarai sdh tercermin: lingkaran besar tanda kesatuan dan persatuan, rumah gendang lambang penyesaian secara mufakat demi kebersamaan, lingko ( warna kuning) lambsng kerja keras, komodo (seharusnya rugu) lambang keunikan, ciri kas, warna hijau lambang harapan. Inilah dasar kebersamaan kita seb lawa manggRai di perantauan, yg ingat kin beo kuni agu kalo. Trims
[15:06, 10/25/2019] +62 813-9842-2444: trima kasih kaka sipri
atas pencerahan utk kami. Salam dan doa kami utk kaka sek
KUNI AGU KALO
[15:06, 10/25/2019] +62 811-8001-025: Mengapa gunakan kata kuni agu kalo.
Ai do ata toe peci ata uwa weru hoo ga
[15:13, 10/25/2019] +62 812-8830-461: Keren logonya Kaka, sukses untuk IKAMASI kedepannya, Mori Sembeng
[15:14, 10/25/2019] +62 813-2120-6659: Eme sale dami kempo/boleng "kuni" itu = rahim (tempat asal kita diciptakan). Kalau "kalo" itu sejenis pohon pelindung...bila tanam kopi pohon pelindungnya kalo...karena daunnya mudah lapuk dan akarnya mengandung butir-butir penyubur untuk kopi... Gt kira2 arti harafiah dua kata ini...
KUNI agu kalo
Eme sale dami kempo/boleng "kuni" itu = rahim
(tempat asal kita diciptakan). Kalau "kalo" itu sejenis pohon
pelindung...bila tanam kopi pohon pelindungnya kalo...karena daunnya mudah
lapuk dan akarnya mengandung butir-butir penyubur untuk kopi... Gt kira2 arti
harafiah dua kata ini...
[15:26, 10/25/2019] +62 813-2297-5777: Tuung krg dami, saya
tadi putar otak cari kata kuni, tapi krg rafael jelaskan versi Manggarai Barat
dan kita terima seb makna yg disetujui bersana. Tabe
[15:29, 10/25/2019] +62 811-8001-025: Kuni= rahim
Kalo= kayu.pelindung
Jadi.kuni agu kalo.beo bate dading agu tanah bate labar
tempat dimana kita dilahirkan ..berkembang menjadi tumbuh dewasa.
Jadi konsep yang kaka dami katakan beo bate.dading..tanah
bate.labar..wae bate teku agu uma bate
duat masuk karena sebagai rahim sekaligus pelindung bagi kita.
MASUK BARANG ITU
Kuni artinya tali pusar. Kalo adalah sejenis kayu dimana
orang menyimpan tali pusar itu dipohon kalo.artinya kemanapun kita pergi jgn
lupa akan tanah tumpah darah kita sebab disanalah awal dari kehidupan
kita.disanalah tali pusar kita diletakan.
Pohon Kalo berduri biasanya ditanam di tengah compang untuk
"pangga sanget taung daat"
Keliru cekoe kraeng Odi kalau tali puser+ plasenta itu di
beri istilah data tua sebut
"kae" dari dari bayi...Itu yang di simpan di potongan bambu di
gantung di para para pengapian/awet
Kuni artinya tali pusar. Kalo adalah sejenis kayu dimana
orang menyimpan tali pusar itu dipohon kalo.artinya kemanapun kita pergi jgn
lupa akan tanah tumpah darah kita sebab disanalah awal dari kehidupan kita.disanalah
tali pusar kita diletakan.
Setuju dengan penjelasan Kraeng Blasius Anggong dan Kraeng Rafael. Saya sempat tanya tanya
mama saya beberapa waktu yang lalu tentang arti KUNI agu KALO.
Menurut Mamaku, Kuni artinya Ari-ari /plasenta (Mbau /Imar).
Begitu manusia dilahirkan, ada
dwitunggal dalam kelahiran itu, yakni ase (bayi / manusia) dan
kae (mbau / imar). Zaman dulu,
mabu (imar) itu dikuburkan di tanah di dekat pohon dadap (kalo). Bagi kita orang Manggarai, ada kesatuan yang erat antara manusia dengan
tanah. Tanah sebagai kakak (kae) dan kita yang masih hidup sebagai ase. Orang Manggarai begitu sensitif dengan
masalah tanah karena tanah iitu dipanda sebagai
saudaranya yang tak terpisahkan dari dirinya. Lalu KALO, kalo itu simbol
kampung (beo) dan kesuburan.
Umumnya kampung-kampung tua di Manggarai
ada pohon dadap (Kalo). Dalam nyanyian adat Manggarai (mbata) kita kenal MBATA WELA KALO. Orang Laambaleda
/ Poco Ranaka melestarikan
Mbata ini dengan sangat
bagus. Salah satu penggalan syaornya sbb: " Wela kalo go beo
remong. Wela kalo eang ae,"
👍persis maknanya
sama...hanya sedikit beda dalam perlakuan... kalo orang tua kita di
kempo/boleng ...kalo waong itu lahir masih terbungkus plasenta... belum
dikeluarkan penolong lahir katakan one mai kuni eng mek toe di cear... kalo
sudah dikeluarkan dari plasenta, maka plasenta dan tali puser itu disebut "kae"...kae ini
dibersihkan/dimandikan, beberapa genggam abu dapur diperapian diayak, lalu
ditaburkan pada kae tadi, dimasukkan ke dalam potongon bambu, ditutup dengan
secukupnya dengan saung kalo dan terakhir digantung di para-para
perapian...hingga tidak ada efek bau, tapi awet/kering...gt kraeng dami sale
mabar🙏
Sumber: WAG KELUARGA MANGGARAI BEKASI