Kamis, 22 Mei 2014

WAE REBO

WAE REBO

Mbaru: 7 mbaru niang


Ngasang  Wae  agu  Golo  sili  Wae  Rebo:

Wae: Wae  Rebo
Golo: Poco Roko
Nampe: Nampe  Bakok
Puar: Puar Todo Repok : ouar sekunder 10.500 ha
Haju siri  bongkok:  Worok
Haju banggang: ajang, haju ntorang
Haju .............: kenti
Haju betong


Mbaru niang:



Tingkat 5: Hekang kode:  te na' langkar  teing hang  empo.
Tingkat 4: Lempa  rae:  te naa lancing /labak  woja  agu latung agu  koil te  saka sekeng darum
Tingkat 3:Lentar:  te naa  woja, latung, koja, koil
Tingkat 2:Lobo : te naan sa o sa apa perlu neteng  leso: haju api,  dea, latung,
Tingkat 1: Tenda : te kaeng le mensia, dapur,  manga  lutur  agu  molang /lo'ang
Tingkat 0:  Ngaung: te naa  paeng: ela, mbe, asu,

https://www.youtube.com/watch?v=23kw8pg5GvU

Paeng ata pake laing du hese mbaru niang:
1. Manuk: hese mbaru, raket bubung, songko lokap
2. Asu: du  adak tesi poka haju  pande mbaru
3. Ela : songko lokap
4. Kaba : songko lokap

https://www.youtube.com/watch?v=23kw8pg5GvU




Description: http://images.detik.com/customthumb/2014/03/13/1519/114439_w1.jpg?w=465


Beo  lupi  Wae Rebo: Denge,  Dintor, Longos, Lengos, Sebu,  Ponto Nao, Borik

 7 Niang  di  Waerebo:
  1. Niang Mbaru Gendang (niang utama)
  2. Niang Gena Mandok
  3. Niang Gena Jekong
  4. Niang Gena Ndorom
  5. Niang Gena Karo
  6. Niang Gena Jintarn
  7. Niang Gena Maro ( Maro: empo pertama uku Wae Rebo).




Travel Highlight Desa Unik

Desa Misterius di Tengah Pegunungan Flores

Faela Shafa - detikTravel - Kamis, 13/03/2014 11:43 WIB
http://travel.detik.com/read/2014/03/13/114307/2524472/1519/desa-misterius-di-tengah-pegunungan-flores
Desa adat Wae Rebo (Shafa/detikTravel) 

Manggarai Tengah - Bagaimana bisa ada sebuah desa di tengah pegunungan tanpa desa tetangga. Bahkan untuk mencapainya, dibutuhkan 4 jam pendakian. Inilah Wae Rebo, desa misterius di tengah pegunungan Flores.

Banyak hal yang menjadikan Wae Rebo menarik bagi para wisatawan yang penasaran. Pertama adalah letaknya yang berada di tengah pegunungan Flores. Desa ini tidak memiliki tetangga alias hanya satu-satunya di sana.


Description: http://images.detik.com/content/2014/03/13/1519/114455_w2.jpgMemang, ada banyak desa lainnya di kaki gunung, namun butuh perjalanan 4 jam mendaki untuk mencapai Wae Rebo dari desa terdekat. Hal menarik selanjutnya adalah rumah adatnya yang unik. Berbentuk kerucut, dengan pintu masuk setengah lingkaran yang rendah.

Dari jauh, rumah ini terlihat seperti rumah keong. Tapi siapa sangka, penghuni yang bisa tinggal di dalamnya mencapai 6-8 keluarga. Besar bukan?

Menurut legenda, sang leluhur bernama Empo Maro yang berasal dari Minangkabau hendak mencari area baru untuk membangun desa. Ia berlayar hingga ke pulau itu dan kerap berpindah dari satu kawasan ke kawasan lain.

Hingga pada sebuah malam, Empo Maro bermimpi dibimbing seekor musang ke tengah pegunungan. Sang musang pun menyuruh Empo Maro untuk membangun desa di sini jika ingin desanya aman, tenteram dan jauh dari dendam atau bahaya.

Akhirnya, sang leluhur pun mulai membangun peradaban baru yang kecil di sana. Hingga kini, para penduduk masih hidup dengan bahagia, meneruskan hidup seperti para leluhur mereka.

Uniknya, rumah adat yang ada di sini tidak boleh bertambah, apalagi berkurang. Hanya ada 7 rumah adat atau yang biasa disebut dengan Mbaru Niang. Lalu bagaimana dengan perkembangan jumlah penduduk?

Para penduduk bisa membangun rumah biasa di sekeliling Wae Rebo, atau di kaki gunung. Syaratnya, rumah-rumah baru tersebut tidak boleh mirip dengan Mbaru Niang.

Dengan segala keunikan, Wae Rebo menjadi salah satu destinasi pilihan yang unik untuk didatangi di Flores. Terlihat dari wisatawan yang datang dan rela mendaki beberapa jam untuk melihat dan menikmati suasana di sana.
NEXT »
Desa ini berada di tengah pegunungan (Shafa/detikTravel)
Description: http://travel.detik.com/image/nav_fot_l.png








Description: http://images.detik.com/customthumb/2013/12/20/1384/174706_wae5.jpg?w=600
Para lelaki memulai kegiatan di luar rumah. Sementara para ibu sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan (Shafa/detikTravel)












Menyibak Wae Rebo yang Misterius di Pagi Hari
Faela Shafa - detikTravel - Jumat, 20/12/2013 17:45 WIB
- Kabut perlahan terbuka, matahari mengintip dari balik bukit. Asap mengepul dari atap rumah, kehidupan hari ini kembali dimulai. Seperti ini cantik dan misteriusnya Wae Rebo di pagi hari.
Description: http://travel.detik.com/image/galeri_prev.gifGambar 6 dari 8 Description: http://travel.detik.com/image/galeri_next.gif
Description: http://images.detik.com/customthumb/2013/12/20/1384/174717_wae6.jpg?w=600Description: http://travel.detik.com/image/gal_prev.pngDescription: http://travel.detik.com/image/gal_next.png

























Inilah Rumah Gendang, rumah utama dari 7 rumah yang ada. Para perwakilan keluarga keturunan tinggal di sana. Segala upacara adat juga terjadi di sana (Shafa/detikTravel)

Description: http://images.detik.com/thumbnail/2014/03/13/1519/114455_w2.jpgDescription: http://images.detik.com/thumbnail/2014/03/13/1519/114539_w3.jpgDescription: http://images.detik.com/thumbnail/2014/03/13/1519/114550_w4.jpgDescription: http://images.detik.com/thumbnail/2014/03/13/1519/114606_w5.jpg
Description: http://travel.detik.com/image/nav_fot_r.png

Menyambut Pagi di Kaki Wae Rebo
Faela Shafa - detikTravel - Senin, 17/02/2014 09:44 WIB


Description: http://newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=242&campaignid=3&zoneid=129&loc=1&referer=http%3A%2F%2Ftravel.detik.com%2Fread%2F2014%2F02%2F17%2F094437%2F2499140%2F1519%2Fmenyambut-pagi-di-kaki-wae-rebo&cb=6f4c0b5aae
Description: http://images.detik.com/customthumb/2014/02/17/1519/094538_wa1.jpg?w=465
Seperti ini pemandangan dari Wae Rebo Lodge (Shafa/detikTravel)
Flores - Sebuah kampung adat berada di tengah pegunungan Flores. Sebelum mencapainya, banyak traveler yang bermalam di penginapan di kaki gunungnya. Sajian pagi di sini, luar biasa!

Adalah Wae Rebo Lodge, penginapan yang menjadi pos terakhir sebelum naik ke kampung adat Wae Rebo. Wae Rebo Lodge berada di desa terakhir sebelum akhirnya masuk ke hutan untuk trekking. Hampir semua traveler sampai terlalu siang akan bermalam di sini sebelum melanjutkan perjalanan esok pagi.

Berada di tengah persawahan, berlatar belakang gunung dan dekat dengan pesisir membuat penginapan yang satu ini menjadi daya tarik tersendiri. Sajian pagi di sini sungguh membuat siapa saja terpesona.

Sinar mentari menyapa dengan hangatnya. Membuat kabut perlahan menghilang, meninggalkan kesan magis. Embun di pucuk pohon padi memantulkan kilau nan indah. Hiruplah udara sekitar, kesejukannya akan menyegarkan paru-paru Anda.

Dari depan penginapan, terlihat jelas pesisir di sebelah kiri. Air yang biru berkilau tak mau kalah untuk memberi salam selamat pagi. Berjalan keluar dari penginapan, ada sebuah mata air kecil yang biasa digunakan anak-anak untuk bersih-bersih sebelum berangkat sekolah.

Di ujung, terlihat beberapa rumah penduduk dengan beberapa pohon yang membuat pemandangan terlihat asri. Yang lebih cantiknya lagi, hampir di semua rumah terdapat tanaman bunga. Tentu saja, Flores memang memiliki julukan Pulau Bunga.

Kembali ke penginapan, mulai pukul 07.00 WITA, semerbak makanan baru matang sudah tercium. Di penginapan dengan harga Rp 300 ribu per malam ini, disediakan makanan sebanyak 3 kali per hari. Semua makanannya lezat dan menggugah!

Selamat pagi dari kaki Wae Rebo!
NEXT »
Description: http://images.detik.com/content/2014/02/17/1519/094554_wa2.jpg
Embun yang tersisa (Shafa/detikTravel)
Description: http://travel.detik.com/image/nav_fot_l.png
Description: http://images.detik.com/thumbnail/2014/02/17/1519/094554_wa2.jpgDescription: http://images.detik.com/thumbnail/2014/02/17/1519/094609_wa3.jpgDescription: http://images.detik.com/thumbnail/2014/02/17/1519/094622_wa4.jpgDescription: http://images.detik.com/thumbnail/2014/02/17/1519/094633_wa5.jpg
Description: http://travel.detik.com/image/nav_fot_r.png









Menyibak Wae Rebo yang Misterius di Pagi Hari
Faela Shafa - detikTravel - Jumat, 20/12/2013 17:45 WIB
- Kabut perlahan terbuka, matahari mengintip dari balik bukit. Asap mengepul dari atap rumah, kehidupan hari ini kembali dimulai. Seperti ini cantik dan misteriusnya Wae Rebo di pagi hari.
Gambar 1 dari 8 Description: http://travel.detik.com/image/galeri_next.gif
Description: http://travel.detik.com/image/gal_next.pngDescription: http://images.detik.com/customthumb/2013/12/20/1384/174545_wae1.jpg?w=600
Wae Rebo adalah kampung adat di Manggarai Tengah, Flores, NTT. Rumah bundarnya yang hanya berjumlah 7 buah dan letaknya yang ada di tengah pegunungan membuat kampung ini menarik (Shafa/detikTravel)
Foto Lain
Description: Wae Rebo adalah kampung adat di Manggarai Tengah, Flores, NTT. Rumah bundarnya yang hanya berjumlah 7 buah dan letaknya yang ada di tengah pegunungan membuat kampung ini menarik (Shafa/detikTravel)
Description: Di sini, hari sudah dimulai dari pukul 05.00 WITA. Matahari mulai mengintip dan kabut perlahan menyibak kampung ini yang juga berbalut misteri yang cantik (Shafa/detikTravel)
Description: Tempat paling cantik melihat Wae Rebo adalah dari perbukitan sekitar. Bisa dari taman bacaan atau juga di pos pertama. Keduanya menyajikan pemandangan yang luar biasa (Shafa/detikTravel)
Description: Asap terlihat mengepul di ujung rumah. Tandanya, para mama sedang memasak. Asap yang menari bersama kabut menimbulkan kesan misterius sekaligus mengeluarkan magnet yang besar untuk membuat penasaran (Shafa/detikTravel)
Description: Para lelaki memulai kegiatan di luar rumah. Sementara para ibu sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan (Shafa/detikTravel)
Description: Inilah Rumah Gendang, rumah utama dari 7 rumah yang ada. Para perwakilan keluarga keturunan tinggal di sana. Segala upacara adat juga terjadi di sana (Shafa/detikTravel)
Description: Compang, atau panggung tempat diadakannya acara penting atau tempat sesembahan ini berada tepat di depan Rumah Gendang. Semua yang pentig terjadi sana. Pusat berkumpulnya masyarakat juga di sekitar sana. Tapi tidak boleh sembarang orang boleh naik ke Compang (Shafa/detikTravel)
Description: Anak-anak juga tidak mau kalah aktif dengan orang dewasa. Sejak pagi mereka sudah bangun dan bermain di sekeliling kampung. Ada yang berkejaran, ada yang hanya menontoni temannya berlarian (Shafa/detikTravel)




Menyibak Wae Rebo yang Misterius di Pagi Hari
Faela Shafa - detikTravel - Jumat, 20/12/2013 17:45 WIB
- Kabut perlahan terbuka, matahari mengintip dari balik bukit. Asap mengepul dari atap rumah, kehidupan hari ini kembali dimulai. Seperti ini cantik dan misteriusnya Wae Rebo di pagi hari.
Description: http://travel.detik.com/image/galeri_prev.gifGambar 7 dari 8 Description: http://travel.detik.com/image/galeri_next.gif
Description: http://travel.detik.com/image/gal_prev.pngDescription: http://travel.detik.com/image/gal_next.pngDescription: http://images.detik.com/customthumb/2013/12/20/1384/174733_wae7.jpg?w=600
Compang, atau panggung tempat diadakannya acara penting atau tempat sesembahan ini berada tepat di depan Rumah Gendang. Semua yang pentig terjadi sana. Pusat berkumpulnya masyarakat juga di sekitar sana. Tapi tidak boleh sembarang orang boleh naik ke Compang (Shafa/detikTravel)
Foto Lain
Description: Wae Rebo adalah kampung adat di Manggarai Tengah, Flores, NTT. Rumah bundarnya yang hanya berjumlah 7 buah dan letaknya yang ada di tengah pegunungan membuat kampung ini menarik (Shafa/detikTravel)
Description: Di sini, hari sudah dimulai dari pukul 05.00 WITA. Matahari mulai mengintip dan kabut perlahan menyibak kampung ini yang juga berbalut misteri yang cantik (Shafa/detikTravel)
Description: Tempat paling cantik melihat Wae Rebo adalah dari perbukitan sekitar. Bisa dari taman bacaan atau juga di pos pertama. Keduanya menyajikan pemandangan yang luar biasa (Shafa/detikTravel)
Description: Asap terlihat mengepul di ujung rumah. Tandanya, para mama sedang memasak. Asap yang menari bersama kabut menimbulkan kesan misterius sekaligus mengeluarkan magnet yang besar untuk membuat penasaran (Shafa/detikTravel)
Description: Para lelaki memulai kegiatan di luar rumah. Sementara para ibu sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan (Shafa/detikTravel)
Description: Inilah Rumah Gendang, rumah utama dari 7 rumah yang ada. Para perwakilan keluarga keturunan tinggal di sana. Segala upacara adat juga terjadi di sana (Shafa/detikTravel)
Description: Compang, atau panggung tempat diadakannya acara penting atau tempat sesembahan ini berada tepat di depan Rumah Gendang. Semua yang pentig terjadi sana. Pusat berkumpulnya masyarakat juga di sekitar sana. Tapi tidak boleh sembarang orang boleh naik ke Compang (Shafa/detikTravel)
Description: Anak-anak juga tidak mau kalah aktif dengan orang dewasa. Sejak pagi mereka sudah bangun dan bermain di sekeliling kampung. Ada yang berkejaran, ada yang hanya menontoni temannya berlarian (Shafa/detikTravel)




Travel / News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar