Sabtu, 13 Juni 2015

BARONG WAE - by Gabriel Mahal


BARONG WAE NASIONAL

Sumber: https://www.facebook.com/gabriel.mahal.58/posts/492765207548868
diakses pada 13 Juni 2015,  pkl 17:12

 BARONG WAE NASIONAL

Gabriel Mahal
Ini adalah nama salah satu upacara adat penting dalam masyarakat adat Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Barong Wae merupakan bagian penting dari upacara adat Penti dalam masyarakat adat tersebut. Penti itu sendiri adalah suatu upacara adat besar yang umumnya diselenggarakan sekali setahun. Umumnya setelah musim panen.
Hakekat Penti itu adalah perayaan syukur dan pujian kepada Sang Maha Pencipta, sekaligus sebagai momen pemulihan dan peneguhan keselarasan hubungan manusia dengan sesama, manusia dengan alam semesta, dan manusia dengan Sang Maha Pencipta.
Barong Wae adalah salah satu bagian penting dari acara adat Penti itu. Secara etimologis, istilah Barong Wae itu berasal dari dua kata, yakni “Barong” dan “Wae”. Kata “Barong” berarti mengabarkan, mengundang, memanggil (roh-roh untuk upacara Penti). Kata “Wae” berarti “air”. Istilah Barong Wae berarti mengabarkan kepada roh air bahwa masyarakat adat kampung mengadakan upacara Penti (A.J. Verheijen, 1967). Mengapa acara Barong Wae itu penting dalam masyarakat adat Manggarai?
Bagi masyarakat adat tersebut Wae (air) memiliki arti sangat penting dalam kehidupan, bukan hanya sebatas pemenuhan kebutuhan minum, mandi, pertanian, perikanan, peternakan, dan lain-lain. Air dipandang sebagai sumber dan asal mula kehidupan. Pendirian suatu kampung terlebih dahulu didasarkan pertimbangan utama ada tidaknya sumber mata air yang mengalir tiada henti, juga di musim kemarau. Jadi sumber mata air itulah penyebab adanya suatu kampung sebagaimana manusia tercipta dari air (sperma) sang ayah yang menyatu dalam rahim sang ibu. Air (ketuban) dalam rahim ibu yang menjaga dan melindungi bayi dalam kandungan. Air (susu ibu) jadi sumber nafkah pertama bayi sejak hari pertama dilahirkan.
Dalam membangun relasi antar sesama, masyarakat ini mengunakan falsafah air yang disebut “salang wae” (jalan air), yakni suatu bentuk relasi berkelanjutan tidak terputus dan saling berbagi dalam keseimbangan harmonis, lentur, jernih, tanpa kehilangan kesejatian diri sebagaimana sifat dasar air.
Dari perspektif ini Barong Wae berarti pula mengundang roh air untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan hubungan antara manusia dengan sesama, manusia dengan alam semesta, dan manusia dengan Sang Maha Pencipta. Salah satu sifat dasar dan dominan air adalah menjaga keseimbangan dan keharmonisan.
Dengan merefleksi pada kearifan lokal masyarakat adat Manggarai, maka segala bencana yang disebabkan oleh air seperti yang terjadi di negeri ini jelas menunjukkan dan memberikan peringatan keras bahwa kita telah mengabaikan keseimbangan dan keharmonisan hubungan antara manusia dengan sesama, manusia dengan lingkungan alam, dan manusia dengan Sang Khalik.
Ketika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perlu juga untuk melakukan acara “Barong Wae Nasional” dalam seluruh perikehidupan bermasyarakat dan berbangsa menuju tercipta Manusia Indonesia Seutuhnya, yakni manusia selalu berada dalam keseimbangan dan keharmonisan relasi antara sesama, lingkungan alam, dan Sang Maha Pencipta tidak hanya dalam verbalisme kata, tetapi terutama dalam pola laku kehidupan sehari-hari. Itulah kesejatian kita sebagai anak-anak Negeri Nusantara.*


  • Ivan Nestorman Perlu buat, tahun 1989.. Ka Jon Gaut pernah buat di Taman Mini dan prsertanya seluruh kabupaten NTT.
  • Heribertus BungHans Satu hal yg perlu dipikirkan ke depan adalah perlu ada sebuah "kamus besar"tentang seluruh jenis upacara dan ritual adat manggarai agar generasi muda memiliki pedoman ritual adat...
  • Savio Rachmat Pak, Gaba barong wae awo damin, tidak hanya waktu penti saja, juga barong wae waktu hang Dampa menjelang musim tanam. Dan waktu Cepa/Penti .barong wae bukan panggil /keboro/undang roh air, tetapi undang roh penjaga matawae, jadi benta darat e/roh halus disetiap mata wae yg dimiliki oleh kampung n lingko2nya.
  • Savio Rachmat Sperma dalm bahasa Mrai ialah wae lae.eme toe bae asal usuln ataraja, reis fe lata tua adak ge, oe anak neka raboe, wae lae diong de hauta. Hahaha.
  • Baben Heribertus Philipus Kaka gaby ini foto acara pentidan barong wae tekudi Ruwat desa Kole Kec Satar MeseBar
     Baben Heribertus Philipus Kampung Ruwat Desa Kole Kec Satar MeseBarat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar