Kamis, 05 September 2019

ADAK NTARAM _ MANGGARAI TIMUR

ADAK  NTARAM _ MANGGARAI TIMUR

Adak data Ntaram:
Mose sama agu hae ata (na'ng)
Mose meler agu hae engkes
Mose  raes agu ata wa wae
Mose  molor agu  ata tana golo

Paluk gauk nau agu hae wau'
Simpa giwat dia' agu hae  bija

__________________________

Ntaram, kampung sunyi yang berada di Golo Ngawan, Manggarai Timur. Ntaram berada 58 km dari Ruteng, ibukota Kab.Manggarai  dan 66 km dari Borong ibukota Manggarai Timur, Flores, NTT.
Ntaram  merupakan kampung plural karena dihuni oleh sinkretisasi beberapa suku dan agama. Dari segi suku ada delapan suku, yakni:

  1. Suku Mbaru Mese
  2. Suku Mbaru Bongko
  3. Suku Mbaru Labal
  4. Suku Mbaru Weli
  5. Suku Mbaru Cangge
  6. Suku Mbaru Golo
  7. Suku Mbaru Munta
  8. Suku Mbaru Ajang Cengi

Ada 2 ayama yang dianut oleh warganya, yakni: Katolik (ata le mai tana golo) dan Islam (ata sili mai wae)

Bagi orang Ntaram perbedaan agama bukan hambatan untuk harmanis. Perbedaan menjadi sinkretisme untuk membentuk sikap sosial tipikal. Di tengah situasi yang dunia yang menantang, ada yang mempersatukan orang Ntaram yakni ikatan genealogis  dan  sisiologis, yang disebut ca na'ng  agu ca wau' (ikatan sedarah) .  Kesadaran ini dipupuk oleh kesamaan Bahaa, yakni Bahasa Congkar.

Sejak kecil orang Ntaram dididik untuk  tidak berlainan Tuhan :" Neka woleng Dewa" .
Bagi mereka agama  bukanlah Tujuan tetapi jalan / sarana menuju Tuhan. Bagi mereka keberagaman adalah kekayaan. Pertanyaan untuk tamu: toko nia ite (tidur di mana tuan)  punya konsekuensi sosiologis . Pertanyaan berikutnya manga perlu cee ko (adaperlu apa datang kemari?) , ini pertanyaan  proteksi untuk melindungi diri dari  ancaman /gangguan komunitas luar.

Relasi genealogis orang Ntaram sebagai caa  na'ng  agu ca wau  mengatasi  agama. Karna itu mereka akan  menolak halus bila ada orang asing yang mau memecah belah ikatan kekeluargaan mereka hanya karena  masalah agama.

Kehidupan agaa di Ntaram sangat harmonis. Agama bagi  merek hanya sebagai sarana menuju Tuhan, bukan  tujuan bagi dirinya sendiri, Secara religius, tujuan orang Ntaram adalah Tuhan, agama hanya sebagai  jalan menuju Tuhan.
Bagi Ntaram,  pluralisme adalah mawar melati   yang memberikan aroma keharuman di Taman Nusantara, buka  pisau belati yang  menganncam nyawa sesama atas nama agama.


JPS, 6 September 2019



Sumber:
Marsel Robot, Dosen Bhasa dan Sastra Indonsesia, FKIP  UNDANA, Kupang

https://kupang.tribunnews.com/2017/08/08/ntaram-dalam-lipatan-sorban-pluralisme-keharmonisan-yang-mengagumkan-di-flores?page=3




Tidak ada komentar:

Posting Komentar