Selasa, 29 Agustus 2023

PENAFSIRAN TERHADAP TEKS - TEKS LAGU ADAT MANGGARAI (SANDA , MBATA, LANDU, DLL)

 PENAFSIRAN TERHADAP  TEKS - TEKS LAGU ADAT MANGGARAI (SANDA , MBATA, LANDU, DLL) 


1. SANDA GURUNG

Kraeng Niko  D ( dalam WAG KELUARGA MANGGARAI BEKASI)  (https://web.whatsapp.com/)

Slmat pagi sanggen Kae kae agu Ende /Ema, weta agu sanggen taung one natas hoo.. Kemarin kita disuguhi kreba ca ata tua Ende mengakhiri hidup dg gantung diri... Saya coba mengajukan ke sanggen kae kae agu weta weta serta ase kae memaknai secara Dalam goet Sanda Gurung... Filosofi sanda Gurung membawa kita sbg ata Manggarai bersikap Kuat, kokoh, sabar dan adaptasi di berbagai kesulitan dan tantangan seperti serumpun batang batang gurung yg berputar putar kiri dan kanan ktika dihempas oleh angin dari berbagai arah mata angin. Selain itu kita juga harus selalu senyum dan smile seperti kuning langsatnya pohon Gurung...


Setelah cako1 sanda gurung, kita hadap dg goet khasnya ( dlm filosofi kawe bekasi (?) (beka)  agung (?) /  (agu (?))  anak rona( setuju dg penjelasan Rm Ino sutam , PR bahwa anak rona itu posisinya dibawah Tuhan bagi kita org manggarai yg hormati hubungan woe nelu Anak Wina vs anak rona.

Inspirasi pesan sandal (?)  ini, ada byk orang manggarai dlm ritus kawe beka dg buat teing hsng pada anak rona rabeng yg sudah lama tak dikunjungi. Dan byk yg hasil.


Nunduk ludung, kaer wake asal muasalnya, ktika temui wake adakan ritus KAER Mata Wae depan anak Rona rabeng, bisa satu pihak saja, juga kedua pihak tergantung kondisi

Postingan di WAG   pada 29 Agustus 2023. Dicatat di   JPS 29 - 30 Agustus 2023. 


_________

2. KOLANG KOKOR GOLA

Lagu ini merupakan lagu Cigu (sigu)  yang  membentangkan kritik soal untuk masyarakat Kolang yang  memiliki kebisaan memasak  atau membuat  gula aren Manggarai  yang disebut  gola malang (gula batangan),  malnya dibuat seperti balok  pendek berukuran  6-8 cm.  Lagu Kolang Kokor  Gola itu dinyanyikan oleh orang di luar Kolang. Ada yang menafsinya orang Lambeleda , Konon perempuan Lambaleda  menikah dengan orang Kolang. Sang jubir (tongka) meyampaikan dan menyakinkan  mempelai perempuan untuk berani menikah dengan orang Kolang yang berprofesi  pembuat  gula  aren  dengan harapan  bisa makmur  (kaya) secara ekonomi. Namun, ternyata profesi  membuat gula aren Manggarai itu  tidak menyejahterkan  malah membuat diri   sulit dan berat secara ekonomi karena  mengutang ke orang lain. Rumah  penuh sesak dengan kehadiran penagih utang (penong para mbaru ata mai paing raung). 

Ngobrol di WAG Manggarai Bekasi,  pekan keempat Agustus 2023. JPS, 31 Agustus 2023. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar