MANGGARAI BARAT DALAM BERITA
Mengejar Senja di Kampung Wajur Flores
Matahari terbenam di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur,
perlahan-lahan turun di balik laut, Jumat (25/8/2017). Keunikan matahari
terbenam menjadi salah satu tujuan wisatawan asing berkunjung ke
Manggarai Barat. Dari sisi utara dari Kabupaten Manggarai Barat sangat
bagus untuk melihat matahari terbenam.(KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)
KOMPAS.com - Berbagai informasi lepas yang disampaikan warga Kampung Wajur, Desa Wajur, Kecamatan Kuwus,
Manggarai Barat,
Flores,
Nusa Tenggara Timur membuat saya penasaran terhadap keunikan dan keajaiban
matahari terbenam dari kampung tersebut.
Setelah
mengumpulkan informasi itu, saya mulai melakukan perjalanan menuju ke
kampung tersebut. Kampung itu berada di sebuah lembah yang diapit oleh
berbagai bukit kecil di sekitarnya.
(BACA: Manisnya Flores...)
Kamis (24/8/2017), saya berangkat dari tempat tinggal saya di Kota
Waelengga, Kota yang berbatasan antara Kabupaten Ngada dan Kabupaten
Manggarai Timur jam 09.00 Wita.
Saya melakukan perjalanan darat
dari kota itu menuju ke Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Sewa
mobil travel dari kota Waelengga menuju ke Kota Ruteng Rp 50.000 per
orang.
Setiba di Kota Ruteng, saya menuju ke Kantor PT Flores
Exotic Tours dan bertemu dengan Direktur PT Flores Exotic Tours,
Leonardus Nyoman.
Kecerian anak-anak di Kampung Wajur, Desa Wajur, Kecamatan Kuwus,
Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (25/8/2017)
sebelum melihat senja di ujung barat Pulau Flores.(KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)
Kami
berbincang-bincang tentang perkembangan pariwisata di Pulau Flores.
Bersama dengan stafnya, Yohanes Jehabut serta beberapa orang di kantor
itu terus memperbincangkan tentang keunikan-keunikan yang dimiliki alam
dan budaya di Pulau Flores.
(BACA: Turis Belgia Kagumi Alam dan Budaya di Flores)
Bahkan, strategi untuk pengembangan dan promosi diperbincangkan untuk
menggaet wisatawan asing dan Nusantara guna memperkenalkan keunikan
alam di Pulau Flores.
“Saya sudah mempromosikan keunikan
pariwisata di Pulau Flores. Bahkan, saya sudah mempromosikannya sampai
tingkat dunia. Saya menghadiri ITB Berlin untuk mempromosikan keajaiban
demi keajaiban di Pulau Flores," kata Direktur PT Flores Exotic Tours,
Leonardus Nyoman kepada
KompasTravel di Kantornya di bilangan Ngencung, Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Kamis (24/8/2017).
"Bulan September ini saya menghadiri salah promosi pariwisata yang
berbasis alam di Toronto Kanada. Pulau Flores sudah sangat terkenal.
Namun masih banyak yang belum dipromosikan di Pulau Flores," sambungnya.
(BACA: Kisah Cinta dalam Jelajah Sepeda Flores...)
Menurut Nyoman, obyek wisata di Kabupaten Manggarai memiliki keunikan
tersendiri dibanding dengan kabupaten lainnya. Masing-masing kabupaten
di Flores memiliki keunggulan tersendiri.
Dua anak-anak di kampung Wajur, Desa Wajur, Kecamatan Kuwus, Kabupaten
Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Jumat (25/8/2017) sedang
berdiri di batu sambil menikmati cahaya matahari terbenam di ujung barat
Pulau Flores.(KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)
Seperti
di Kabupaten Manggarai, hanya kampung adat Waerebo dan Lingko Lodok
Cara yang sangat terkenal sementara obyek lain masih tersembunyi.
Bahkan, banyak keunikan air terjun di wilayah Kabupaten Manggarai yang
minim promosi.“Saya sering memandu turis bersepeda di sekitar
Kota Ruteng. Lalu, hanya satu obyek yang sering dikunjungi oleh turis
yang bersepeda, yakni kampung adat Ruteng Puu. Kalau obyeknya cuma satu
maka turis tidak berminat untuk program city tour Kota Ruteng. Untuk itu
saya membuat paket perjalanan bersepeda ke Air Terjun Tengku Lese,
Liang Bua serta persawahan Lodok di Cara," katanya.
Selain itu, lanjut Nyoman, pihaknya juga membuat paket untuk
menikmati sunset di persawahan Lodok menuju kampung tradisional Bangka
Tuke. "Tapi, kendalanya adalah infrastruktur jalan yang masih rusak,"
katanya.
Program bersepeda keliling Kota Ruteng, menurut Nyoman,
memiliki beberapa tantangan, seperti pengemudi kendaraan yang tak
disiplin di jalan raya serta parkir tak beraturan.
Masalah lain adalah soal sampah. Sampah-sampah masih berserakan menuju ke arah jalan raya ke Cibal.
Salah satu keluarga di kampung Wajur, Desa Wajur, Kecamatan Kuwus,
Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Jumat
(25/8/2017) menyaksikan senja di ujung barat Pulau Flores dari kampung
tersebut. (KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)
Tantangan lain adalah belum ada
city map
atau peta kota Ruteng yang di dalamnya terdapat informasi tentang
obyek-obyek wisata serta jarak dan jangkauannya serta biayanya.“Ini semua tantangan yang sama-sama dicarikan solusi untuk memenuhi standar
city tour
keliling Kota Ruteng. Sesungguhnya Kota Ruteng sangat potensial untuk
program city tour dengan bersepeda. Kami sudah mempromosikan keunikan
alam dan budaya di wilayah Manggarai Raya,” katanya.
Setelah
berbincang-bincang selesai, saya diajak makan siang bersama keluarganya
di meja makan. Meja makannya sangat bersih. Selanjutnya saya pamit untuk
melanjutkan perjalanan.
Matahari Terbenam di Kampung Wajur
Perjalanan
menuju ke kampung Wajur dimulai. Saya dibonceng saudara saya, Fitus
Suardi dengan sepeda motornya. Kami berangkat menuju utara Manggarai
Barat.
Di sisi kanan jalan, kami disuguhkan oleh pemandangan alam
serta perkampungan di bagian utara dari Manggarai Barat yang berada di
lembah dan lereng bukit. Seperti kampung Lewur yang berada di lembah.
Matahari terbenam di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur,
perlahan-lahan turun di balik laut, Jumat (25/8/2017). Keunikan matahari
terbenam menjadi salah satu tujuan wisatawan asing berkunjung ke
Manggarai Barat. Dari sisi utara dari Kabupaten Manggarai Barat sangat
bagus untuk melihat matahari terbenam. (KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)
Kami
terus melanjutkan perjalanan dan tiba sekitar pukul 17.00 Wita di
Kampung Wajur. Kami berjumpa dengan semua keluarga dan kami saling
bersenda gurau serta membagikan kebahagian karena saling berjumpa.Kami berbagi cerita tentang berbagai isu di Indonesia sambil menonton sepak bola antara Indonesia dengan Kamboja.
Mengenang 11 Tahun Orangtua Meninggal Dunia
Selanjutnya
saya bersama saudara tua saya menuju ke makam orangtua yang sudah 11
tahun meninggal dunia. Kami memasang lilin dan berdoa di pusaran Ame
Nikolaus Dahu dan Maria Keset.
Kami berdoa di pusara kuburan kedua
orangtua sesuai dengan adat istiadat kami orang Kolang. Bersama dua
cucunya, Stefen dan Kuin, kami memanjatkan doa permohonan. Setelah
berdoa, kami menuju ke rumah besar di Kampung Wajur untuk bermalam.
Matahari terbenam di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur,
perlahan-lahan turun di balik laut, Jumat (25/8/2017). Keunikan matahari
terbenam menjadi salah satu tujuan wisatawan asing berkunjung ke
Manggarai Barat. Dari sisi utara dari Kabupaten Manggarai Barat sangat
bagus untuk melihat matahari terbenam. (KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)
Malam
harinya kami mengikuti acara adat persiapan pernikahan dari keponakan
kami di Kampung Bea Lait. Malam itu keluarga pria yang disebut anak Wina
membawa belis untuk keluarga wanita yang disebut anak Rona. Acara adat
berlangsung dengan penuh kekeluargaan.Lalu Jumat (25/8/2017),
rasa penasaran di hati perlahan-lahan mulai terkuak, takkala warga di
Kampung Wajur menginformasikan bahwa sebentar lagi Musep Loho (matahari
terbenam).
Matias Dandung, Warga Kampung Wajur kepada
KompasTravel menjelaskan, warga di Kampung Wajur dan sekitarnya selalu melihat dan menyaksikan langsung matahari terbenam.
Biasanya,
pukul 17.30 matahari perlahan-lahan turun di ujung barat Pulau Flores.
Setiap tahun dari Juni-September, keunikan dan keindahan matahari
terbenam yang dilihat dari sisi utara dari Manggarai Barat terlihat
sangat bulat.
Matahari terbenam di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur,
perlahan-lahan turun di balik laut, Jumat (25/8/2017). Keunikan matahari
terbenam menjadi salah satu tujuan wisatawan asing berkunjung ke
Manggarai Barat. Dari sisi utara dari Kabupaten Manggarai Barat sangat
bagus untuk melihat matahari terbenam.(KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)
Dandung
menjelaskan, warga di Kampung Wajur selalu melihat matahari terbenam
secara perlahan-lahan. Bahkan, keunikannya saat matahari berada di atas
gunung di Ujung Barat Pulau Flores.“Kami selalu menyaksikan
langsung keajaiban matahari terbenam di ujung barat Pulau Flores.
matahari dengan cahaya kemerahan perlahan-lahan turun sampai ke laut.
Bahkan, anak-anak saya dan tetangga selalu melihat keindahan matahari
terbenam di ujung barat Pulau Flores," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar