Selasa, 08 Agustus 2017

TOMBO MANGGARAI - INDONESIA

TOMBO MANGGARAI - INDONESIA

https://www.facebook.com/gabriel.mahal.58/posts/889265941232124



ILMU PERINGAN TUBUH & ILMU ADAPTASI
Nana Tarsis Hurmali, nana Kosmas Takung, nana kae John Kadis, nana opa Willy Grasias, nana Marsel Ruben Payong, domba-dombaku yang lagi merumput di padang aik ko aik....
Nana dorang tentu sudah tahu dengan nana tuang Dr. Andi Kraeng Cibal ini. Saya pernah omong ke nana dorang, setelah ini nana tuang menyelesaikan studi tingkat doktoralnya di Roma, dan kembali ke tanah air, nana tuang ini mampir di keuskupan Anam.
Mampirnya itu pas hari Jumat, saya punya Hari Tuke Mbeko. Saat itu kesempatan saya untuk berbagi dua ilmu kepada nana tuang Andi. Dua ilmu ini tidak ada di kampus di Roma. Juga tidak dimiliki Bapak Kedokteran Dunia Hippocrates, dokter di zaman Yunani Kuno yang terkenal juga ungkapannya, "Ars longa, vita brevis." Umumnya secara lurus orang terjemahkan "seni itu panjang, kehidupan itu singkat." Tapi sebenarnya bukan begitu. Tapi soal itu kita omong lain waktu saja.
Ilmu pertama yang nana tuang Andi ini pelajari selama lejong di keuskupan Anam adalah ilmu peringan tubuh. Nana dorang jangan menyangka ini bengko. Tidak nana. Ini ilmu yang bisa dipelajari, apalagi oleh tuang ngong pastor pe, seperti nana tuang Andi yang memiliki rahmat kekuatan suci Sakramen Imamat. Sumber ilmu ini bisa nana dorang bisa lihat di Injil Matius 14: 22-23, kisah nana Mori YK berjalan di air; juga nana dorang bisa lihat di Injil Markus 16:14-19, Lukas 24: 50-51, Kisah Para Rasul 1: 9-12. Kisah tentang nana Mori YK terangkat ke surga.
Ketika seorang gembala menyadari betul kekuatan urapan Sakramen Imamat, deee... gampang da'at mengusai ilmu peringan tubuh ini. Bukan hanya itu, dengan kekuatan urapan sakramen Imamat itu, seorang gembala punya kekuatan energi di atas manusia biasa lainnya. Setan, iblis pun bertekuk lutut.
Begitulah nana, dengan modal urapan sakramen imamat itu, nana tuang Andi bisa leti kaut rengka haju dan terbang. Hanya saja karena ilmunya itu nana Andi pelajari dari saya di hari Jumat saat todo lewe's wulu wuk, gipi, papar, agu jage daku, maka saat nana tuang Andi pake itu ilmu peringan tubuh, todo lewe kole's wulu wuk, gipi, papar agu jage de nana tuang Andi.
Ilmu kedua nana, ilmu adaptasi diri yang tinggi dengan keadaan domba-domba. Basis kekuatan energinya sama. Urapan Sakramen Imamat. Seperti yang nana lihat di gambar ketiga ini, ketika nana tuang Andi mengunjung domba yang jauh lebih tua dan muwang's wuk, nana tuang Andi mengadaptasi diri. Todo wuk, gipi, jage, agu papar lewe dan muwang. Dengan demikian mudah bagi nana tuang Andi untuk empati kepada dombanya.
Intinya yang saya mau bilang ke nana dorang adalah, seorang gembala itu oleh kekuatan dan kesucian urapan sakramen Imamat dia tidak lagi menjadi manusia biasa seperti umumnya. Gembala itu sudah jadi copy paste nana Mori YK dan dengan kekuatan sakramen itu, seorang gembala bisa melakukan mukjizat-mukjizat penyembuhan, penyelamatan, dan apa saja untuk kebaikan dan keselamatan domba-domba di dunia dan di akhirat.
Jika nana dorang berhadapan dengan gembala yang sadar betul dengan kekuatan sakramen imamat itu dan menjaga betul kesuciannya, eee... nana dorang tidak bisa maen-maen lagi. Itu bisa dikutuk dan mati tempat. Kecuali uskup Anam masih bisa maen-maen.
Tetapi jika ada gembala yang lilek dan belek juga mendapat sakramen kawing seperti nana dorang, mungkin biar lengkap begitu, aeeee... hilang sudah itu kekuatan sakramen imamat.*

LikeShow more reactions
Comment
Comments
Kosmas Takung
Kosmas Takung Apakah Nana rei ke tuang Andi bahwa kemampuan lelap dan leti rengka bisa diperoleh domba domba neho ami hoo pe.Dan apa syaratn.Mbeko lelap ne nggoo juga bisakah mbalo jika dicut dari bawa atau dingguang le Nana Tarsis Hurmali sampe nawor dan loda?Nana yang punya mbeko lalu dibagikan ke tuang,apakah harus ba manuk ringking dan ca robon tuak kudut nentid pe Nana?Baiknya Nana juga belajar mbeko horos dari bawa e yg hanya dimiliki Nana Tarsis Hurmali .Biar orang lagi jengkek tengge dan deng,dia bisa horoossss sambil omar omar.

LikeShow more reactions
· Reply ·
1
· 1 hr · Edited
Manage
Gabriel Mahal
Gabriel Mahal Nana dorang bisa punya kemampuan lelap dengan cukup leti rengka saja. Syaratnya, legong wina anak.

LikeShow more reactions
· Reply ·
1
· 1 hr
Manage
Tarsis Hurmali
Tarsis Hurmali Nana Uskup Gabriel Mahal e. Saya tertarik dengan kata LILEK dan BELEK itu. Kenapa tertarik, ya karena saya tertarik saja. Neka do keta bail rei ta. Nah, ternyata kesaktian Sakramen Imamat itu tidak kompatibel, toe lako camas agu Sakrameng Kawieng. Lako diod! Ngger awo Sakrameng Imamat, ngger sale Sakrameng Kawieeenggg. Nah, yang memusingkan adalah bahwa ada orang atau pihak pe, yang memaksa bahwa keduanya kompatibel, eme ngger awo ya ngger awo taung, ngger sale ya ngger sale taung. Noo de mangan beti sai ge! Toe beti sai hanang koe mai sangged lawa beti taung saèi. Wae Mokeln awo, selat sapen sale.

LikeShow more reactions
· Reply ·
1
· 1 hr
Manage
Gabriel Mahal
Gabriel Mahal Melaju kimpur "kompatibel" de nana hitu keta ata pande tambang beti sa'i e. Cala ngong "kong patibel" de hitu ta nana Tarsis Hurmali. Ngong, biar dapat dibagi pe.

LikeShow more reactions
· Reply ·
1
· 42 mins
 
 
 
 
 
 
 
TERPILIH


 https://www.facebook.com/gabriel.mahal.58?fref=nf

Nana opa Willy Grasias, nana John Kadis, nana Marsel Ruben Payong (masih hujan di Ruteng ko? Tidak lepas-lepas itu payong)...
Malam ini ada rapat khusus di sorga.
"Tidak! Tidak! Kita tidak akan lagi mengutus nabi ke dunia itu," kata Mori Jari Dedek.
"Lalu bagaimana sudah?! Manusia di dunia itu semakin kacau balau! Otoritas memilih yang jadi hak yang melekat dalam diri manusia itu sekaligus sebagai battle ground - medan perang - kita dan pasukan neraka, semakin hari semakin dikuasai setan/iblis - pasukan neraka. Bahkan, menurut laporan intelijen paling baru, para elit institusi agama pun sudah di bawah pengaruh mereka," kata Malaekat Agung Rafael.
"Ah! Sejak awal mula aku sudah bilang, manusia jangan diberi otoritas memilih antar yang baik atau yang buruk. Dibikin sama saja seperti para malaekat, para penghuni surga. Hanya bisa memilih yang baik. Akibatnya ya seperti ini! Aku kembali usul kepada Yang Maha Mulia dan Maha Agung, agar otoritas memilih, kebebasan untuk memilih yang baik atau yang jahat, yang ada pada manusia itu dicabut saja. Manusia hanya pilih yang baik," kata Malaekat Agung Mikhael.
"Mikhael, Aku bisa mencabut nyawa kehidupan manusia itu, tetapi tidak bisa mencabut otoritas memilihnya yang merupakan haknya. Aku sudah jelaskan alasannya. Kamu tahu, kerajaan neraka itu selalu bernafsu untuk memerangi kerajaan sorga ini. Tetapi itu tidak mungkin dilakukan. Tidak pernah ada perang di kerajaan sorga ini. Yang ada hanya kedamaian abadi. Lalu manusia yang merupakan citraKu itu yang terbuat dari daging berasal dari dunia dan jiwa berasal dari surga, menjadi medan perang antara kerajaan neraka melawan kerajaan surga. Karena manusia terbuat dari bahan duniawi dan bahan surgawi bikin manusia itu memiliki otoritas memilih, kebebasan memilih antara yang baik atau yang jahat." Kata Mori Jari Dedek.

Di saat lagi rapat itu, muncul Malaekat Agung Gabriel membawa kabar. "Yang Maha Mulia dan Maha Agung, aku sudah menemukan dua manusia yang bisa dipercayakan untuk menjalankan tugas dan misi kenabian."
"Siapa mereka itu?" Tanya Mori Jari Dedek.
"Dua orang laki-laki. Kosmas Takung, seorang pendoa kelas berat, dan Tarsis Hurmali, seorang yang menaruh perhatian pada sesama manusia yang menderita, lemah, tak berdaya," kata Malaekat Gabriel.
"Gunakan mereka untuk tugas dan misi kenabian itu," kata Mori Jari Dedek.
"Baik Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Tapi ada sedikit persolan. Bagaimana agar mereka nampak betul sebagai nabi untuk jalankan tugas dan misi kenabian itu?"
"Beri mereka rambut panjang, kumis, dan janggut panjang. Yang sama. Seragam."
"Baik Yang Maha Mulia dan Maha Agung."
Di Ruteng, kota dingin di bawah kaki Pegunungan Mandosawu, nana Kosmas dan nana Tarsis sedang asyik ikut acara sambut baru. Mereka duduk berdampingan. Sontak mendadak rambut, janggut dan kumisnya memanjang. Orang-orang yang melihat mereka, kaget dan menyangka mereka Empo Dehong.*
Comments
Kosmas Takung
Kosmas Takung Nana Gabriel Mahal, bo daku jage soo e,ka,ur le mai surga de.Nana lelo baek-beok, saya agak lang ngis to,ranga tawa pe.De Nana Tarsis Hurmali,ranganya kan SEREEMMM,dan GANAASSSS nanang hang dan cowit ata, aii katel dan demikian haratnya jage pedeng ...See More
Manage
Willy Grasias
Willy Grasias Selamat untuk tugas baru dengan atributnya, jage weru, gipi weru. Hahahahaha o ae, woeloe ko woenoet so ga, aku pe toe manga repot agu apa situ akan tetapi saya setuju penugasan itu harus dilengkapi jage agar menjadi asesoris yang tumbuh dari dari dal...See More
Manage
John Kadis
John Kadis Selamat menjalankan tugas kenabian. Trimalah resiko tugas itu yg kontra bagi dunia. Nabi dari Tuhan biasanya toe ita lata ai le buta, shinngga mangkong empo dehong le manusia.
Manage
Marsel Ruben Payong
Marsel Ruben Payong Proficiat utk tugas baru. Khusus utk sebelah kanan, sangat berbahaya apalagi kalo ketemu ende2 di kampung...
 
 
 
KISAH BAJU KEBESARAN

 https://www.facebook.com/gabriel.mahal.58/posts/886849274807124

Pekan ini ada gembala dan domba datang ke keuskupan Anam menyampaikan keluhan dan protes atas postingan visual wajah saya yang mengenakan baju uskup dengan asesoriesnya.
"Ini tidak pantas! Sudah keterlaluan. Tidak hargai busana kebiaraan/kerokhanian. Itu bukan untuk dipermainkan," begitu keluhan dan protes itu.
"Siapa yang bikin itu?" saya tanya. Pura-pura tidak tahu.
"Itu kae John Kadis," jawab mereka.
"Oh, domba dari Wae Moto yang sejuk indah itu."
"Iya, tapi itu kae JK hanya mengikuti apa yang pernah monsinyor bikin. Monsinyor beri dia ide. Beri dia inspirasi. Jadi, yang salah itu monsinyor!" kata mereka sengit.
"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari."
"Apa maksudnya, monsinyor?"
"Seorang uskup itu adalah juga guru. Para gembala, para biarawan, para biarawati, dan domba-domba itu adalah murid-muridnya. Jika saya kencing berdiri, murid-murid itu kencing berlari. Jika ada kata dan perbuatan saya yang buruk, murid-murid itu bisa jauh lebih buruk daripada kata-kata dan perbuatan saya."
"Makanya monsinyor harus hormati dan hargai busana kebiaraan/kerokhanian itu. Itu baju kebesaran!" kata mereka.
"Sebentar. Hmm... ada surat terbuka dari domba kepada gembalanya. Saya yakin Anda sudah baca. Apakah Anda protes dengan surat itu seperti Anda protes kepada saya soal baju kebesaran itu?" Pertanyaan saya ini bikin mereka baku lihat.
Sebelum mereka jawab, saya tanya lagi: "Apakah Anda tidak merasa bahwa surat terbuka dari domba itu jauh lebih hebat dan sengit merobek kebiaraan/kerokhanian, kehormatan uskup daripada soal busana yang Anda sebut sebagai baju kebesaran?! Mengapa Anda diam saja?! Bukankah itu jauh lebih penting daripada soal baju kebesaran itu?! Bukankah itu jauh lebih dasyat maknanya daripada soal visual yang dibikin domba JK itu? Apakah Anda tahu yang menentukan baju itu suatu kebesaran atau tidak tergantung pada hal-hal yang dipersoalkan dalam surat terbuka itu?"
Tidak ada yang jawab. Karena memang tidak ada yang protes dengan surat terbuka itu. Saya jadi teringat kisah imam-imam besar dan kaum Farisi di zaman Yesus dulu. Teringat busana kebesaran yang mereka kenakan sebagai pertanda orang-orang suci. Merekalah yang dikecam Yesus. Dan mereka jugalah yang menyeret Yesus ke pengadilan dan menyalibkanNya.
Ruang tamu keuskupan Anam hening. Semua diam. Untung ada pelayan yang masuk membawakan kopi dan Rotiboy. Untuk cairkan keheningan itu, saya sedikit ceritakan tentang Rotiboy ini. Setiap nama tentu punya narasinya. Punya riwayatnya. Nama roti sekalipun. Apalagi nama manusia. Ya, seperti Rotiboy yang lahir di bulan April 1998 di Bukit Martajam, Penang, Malaysia.
Selagi saya cerita tentang Rotiboy ada yang nyeletuk tanya: "Kalau boy di Amerika?"
"Wahhh... itu saya tidak tahu. Misteri. Saya kira itu masalah kejujuran yang ikut menentukan kebesaran busana yang dikenakan. Untuk jaga kebesaran busana itu ya harus jujur. Tidak diam saja jika ditanya. Jika tidak jujur, ya tidak hanya bikin kecil busana kebesaran itu, tetapi merobek busana itu."
Kami menikmati kopi dan Rotiboy. Setelah itu tamu-tamu saya pamit.
Dari belakang kamar pelayan sayup-sayup terdengar lagu Danny Boy. Lagu inipun punya riwayatnya. Balada yang melodinya berasal dari masyarakat Irlandia di zaman dulu. Syairnya ditulis oleh Frederic Weatherly, seorang pengacara (lawyer) dan penulis lirik, di kota Bath, Somerset, Inggris di tahun 1910. Ya, semua ada narasinya. Ada riwayatnya.
Saya menikmati lagu Danny Boy yang sayup-sayup terdengar itu. Lagu yang juga digunakan saat pemakaman orang yang meninggal. Dan saya merasa seperti sedang menghantarkan riwayat kebesaran baju itu ke dalam pemakaman.*
LikeShow more reactions
Comment
Comments
Willy Grasias
Willy Grasias Hahahaha YM nana Gabriel Mahal, saya sudah koment tentang kreasi domba yang ada itu bukan domba yang hilang nana John Kadis, terhadap sungut sungut ngong ndu,us data tentang balutan pakaian itu......mari kita saling tukar peran cfr. Surat Domba untuk g...See More
LikeShow more reactions
· Reply · August 3 at 7:51pm
Manage
John Kadis
John Kadis Roti Boy dan Boy. Utk yg di Amerika, "itu masalah kejujuran yg ikut menentukan KEBESARAN busana yg dikenakan. ... Tidak diam saja.. , ... kecil busana, .. merobek busana'.
Hoo keta ara rocik tuung ne nana uskup Gabriel Mahal, kae nana opa Willy Grasias
LikeShow more reactions
· Reply · August 3 at 8:08pm
Manage
John Kadis
John Kadis Tombo be peang mai ruangan de umat situ bao,
1. Kurang elok
2. Tu'a mole ga, tp neho pande anak koe
...See More
LikeShow more reactions
· Reply · August 3 at 11:05pm · Edited
Manage
Willy Grasias
Willy Grasias Nana ade John Kadis, eme rantang .....

1. Kurang elok
...See More
LikeShow more reactions
· Reply · August 3 at 8:17pm
Manage
Willy Grasias
Willy Grasias Mari lanjut berkreasi.... sebagai.....malam nana JK
LikeShow more reactions
· Reply · August 3 at 8:22pm
Manage
John Kadis
John Kadis Sebaliknya, ini kisah drama Jumat Agung di paroki pd Jumat Agung TANPA baju KEBESARAN... lakon YK adalah uskup Anam sendiri Mgr Gabriel Mahal.

Kritik ga, apa ini termasuk gumergujuk pelecehan kae nana opa Willy Grasias, bp uskop Anam Gabriel Mahal, nana Kosmas Takung, nana Tarsis Hurmali?
LikeShow more reactions
· Reply ·
2
· August 3 at 8:46pm · Edited
Manage
Willy Grasias
Willy Grasias Hahahahahaha, ini kita punya gemergujuk to, pertanyaannya mana gemergujuk kamu, kalau terganggu yah terganggulah....... lanjutken.
LikeShow more reactions
· Reply ·
1
· August 3 at 8:43pm
Manage
Kosmas Takung
Kosmas Takung ngajiiiii.Ngajiiiii.NGAJIIIIII.NGAAAAAAAJIIIIIIII.Nana Gabriel Mahal akan menunnjukkan gezag dan authority dari jabatan yang diembannya,MELAWAN DIAAAAMMMMM.ataukah Nana percayakan itu pada pejabat-pejabat struktural yang Nana tunjuk, antara lain sepert...See More
LikeShow more reactions
· Reply ·
1
· August 4 at 12:02am · Edited
Manage
Tarsis Hurmali
Tarsis Hurmali Sy tunggu kontra argumen yg menjelaskan bhw DIAM terhadap surat domba itu adalah bukan sikap double standard.
LikeShow more reactions
· Reply · August 4 at 6:38am
Manage
John Kadis
John Kadis Diam = ngonde
LikeShow more reactions
· Reply · August 4 at 7:00am
Manage
John Kadis
John Kadis Dalam dunia tinju, ngong baku adu mbolang badan tanpa baju hoo pe, deko benggong kanang, ada promotor pupuler, namanya Boy Mbolang
LikeShow more reactions
· Reply · August 4 at 11:16am
Manage
Alficho Supardi
Alficho Supardi Mantap.... tegas....lugas dan menukik......
LikeShow more reactions
· Reply · August 4 at 6:55pm
Manage
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar