Takung Leke Sebong
Takung = menyuap
Leke= Tempurung
Sebong= mandi
Takung leke sebong = menyuap tempurung mandi.
Masyarakat asli Manggarai percaya bahwa Allah menganugerahkan kehidupan kepada kita melalui (dengan perantaraan) orang tua (lurang tali wua). Kualitas kehidupan kita sudah ditentukan sejak awal oleh Allah. Ada yang menerima tempurung besar dengan isian penuh, ada yang menerima tempurung kecil dengan isisan sedikit. Kualitas tempurung itu Allah sendiri yang tentukan. Jadi hidup ini sudah ditakdirkan akan hidup bagaimana dan berapa lama. Bila menerima air dalam tempurung besar dengan isian penuh maka kehidupannya berlangsung lama. Sebaliknya bila mendapat tempurung kecil dengan isian sedikit maka bakal hidup tidak terlalu lama. Penerimaan tempurung sebagai wadah air kehidupan ini sudah dirancang sejak di dalam kandungan ibu. Ketika terjadi perkawinan antara Bapa dan mama sudah mulai disingkap rahasia ini melalui mimpi, misalnya mimpi menimba air. Ada macam-macam mimpi menimba air.
Maka
Ketika orang mengadakan upacara Takung Leke Cebong, sesungguhnya dengan perayaan itu dimaksudkan bahwa kita memuliakan Allah Sang pemberi Kehidupan melalui orang tua kita. Siap menghormati orang tua berarti menghormati Tuhan. "Kitab Suci Kristen memaklumkan" Hiang ga ende agu emam kudut cebo agu lewe mosem one lino."
Tahun 1989?............................., kelaurga Bp Gaspar Ngganggu - Ende Regina Jenaut mengadakan acara Takung Leke Sebong".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar