Selasa, 24 September 2013

HUBUNGAN MANGGARAI AGU JAWA ( MAJAPAHIT - Jawa Timur)


 HUBUNGAN  MANGGARAI AGU  JAWA  ( MAJAPAHIT - Jawa  Timur)



 Manga 70 -an kata  one  bahasa  Jawa  agu  Manggarai  ata  mirip  ko sama  pe'. Lelo be wa  ho'  kata-kata  situ.

 Hubungan Manggarai  agu Majapahit:
  1. Lingustik: Manga do   kosa kata ata samad. Periksa  one  kamus  Jawa  one  website  ho' wa: http://alangalangkumitir.wordpress.com/kamus-jawa-%E2%80%93-indonesia/
  2. Ritmik  dere   hiot   jejeng (melankolis).  Damang  senget agu banding   dere Gending Jawa  dengan dere manga Manggarai (Landu: Sanda Gurung, Sanda Melon). Lelo website ho' dere Manggarai Ata  Mai Long - Ivan Nstorman  :http://www.youtube.com/watch?v=B3G0AalYQtU
  3. Kentau musik: gong, gendang
  4. Nunduk: Loro Jongrang  (Jawa) agu Rueng / Nggerang (Ine wai Ndoso)
  5. Kentau  watu (candi  (Jawa) -  Compang (Manggarai). Watu (Batu) Gilang (Jogya), Watu (Batu)  Todo (Manggarai), http://news.detik.com/read/2015/05/09/115516/2910537/10/sudah-bisa-diduduki-gkr-mangkubumi-ini-keistimewaan-batu-gilang?ntprofil.Watu Gilang ini berada di Kampung Kedhaton (Dalem) yang terletak di kawasan Kotagede tidak jauh dari Masjid agung Mataram ke arah selatan. Merujuk pada data di Dinas Pariwisata DIY, Watu Gilang ini dipercaya sebagai tahta raja-raja mataram Islam, berupa papan batu berwarna hitam legam. Pada sisi batu itu terdapat prasasti atau semacam tulisan grafiti dalam berbagai bahasa.; Watu Dodol (di Banyuwangi). Selain itu ada Watucongol, Muntilan, Kabupaten Magelang (https://www.detik.com/jateng/berita/d-7094600/komentarnya-ke-kaesang-soal-bingungan-disanggah-sekjen-psi-ini-kata-ganjar); 


    Sedangkan di Manggarai ada sejumlah tempat yang memiliki  referensi dengan batu, misalnya: Watu Todo di Todo,  Watu  Umpu di Welak, Watu Paung di Wersawe Boleng / Kempo; Watu Weri di Todo dan Lembor, Watu Timbang Raung di Masang Pacar, Watu Pengang di  Teno / Dadar, Kolang,  Kuwus, Watu Kapu Asu di Wae Ncuring Ndoso, Watu Tere di Ndoso, Watu  Wangka di  Ndoso, Watu  Lanur   di Poco Ranaka, Manggarai Timur, Watu Cie di Poco Ranaka,Watu Motang di Ndoso, Watu Benta di Rangges / Rangges Paca, Watu Waja  di  Pagal (Cibal), Watu Nggong di Lambaleda,   Watu Pajung  di Pota (?), Watu Langkas (......),  Watu Susu  (Kota Komba), Watu Nggene (Kota Komba). Watu Pada (Watu berbek tai kaba Pada te kelas hia Nggerang)  di Rado, Rego, MABAR.
  6.  Nunduk wangka pu'ng candi (Jawa)  -  Compang  (Manggarai) - Candi Prambanan  - Compang Cibal, Compang Pacar, - Compang  Ker.
  7. Kentau: nio agu nipi teku  wae - leke. Latang ata  Jawa, du adak -.........(syukuran 7 bln kehamilan - manga ada singke  nio = sama  adak nipi teku  wae  one adak Manggarai - leke  sebong: tempurung kelapa = rapang  (lambang)  mose.  (JPS, 3 Nop. 2014).  Nio  manga hubungan agu  mose. Eme manga pau' nio lupi manusia, ngong  mata  rowa (ata  ruis  one  kilo: - Pengalaman: tombo diha Nelty Jun: pau nio lupi hia du sale  Rejing. "Geremg   reban  kaut ga... ata ruis agu ite  biasan," jaong de ata  tua  diha  Nelty. Kali poli hitu, tanggal 29 Oktober 2014, rowa ended  Megy (Sisilia/ Esy  Sangur)  le  Wela. Nelty  agu  Esy  ipar.
  8.  Ngasang  tempat (beo):  Benteng Jawa (Manggarai Timur); Kuleng (Rana  Kuleng) = Kulon Progo = ; ...........(ngasang  uma  awo .......Pagal, Cibal; Wonorejo (Surabaya) dengan Rejo (Poco ranaka< MaTim,  lihat: http://megapolitan.kompas.com/read/2016/07/21/22214531/datang.ke.bentara.budaya.jakarta.risma.disambut.pendukungnya.agar.maju.pada.pilkada.dki?utm_source=RD&utm_medium=box&utm_campaign=Kaitrd).
  9. Mbadu (ine wai  majapahit) ata  kawing  agu  hia Kode Rai Radi Ngampang Bali  (ata  Narang / Todo)
  10. Situs (?)  Werloka - Manggarai Barat.  Mari mengenal sepenggal sejarah Manggarai (episode 10)
    1. Kapan persisnya orang dari luar masuk pertama kalinya ke Manggarai tidaklah diketahui dengan pasti. Informasi mengenai Manggarai sebelum abad 20 sangat terbatas.
    2. Th 1930 dilakukan penggalian arkeologi. Hasilnya ditemukan patung yang mirip dengan yang terdapat di Pasemah (perbatasan Sumatera Selatan dan Bengkulu).
    3. Th 1950 Verhoeven melakukan penggalian di Liang Racang dan Poco hasilnya: daerah itu sudah menjadi pemukiman sejak waktu lampau
    4. Th 1960an warga desa Warloka, Mabar menemukan kubur tua dari seorang yang mengenakan kalung dan gelang emas, ada pula porselin/keramik di sekitarnya. Benda ini kemungkinan berasal dari Sung Dynasty (960-1279) dan Yuan (1260-1386). Juga ada benda yg aslinya berasal dari abad 14-15 dari Vietnam & Thailand.
    5. Bagaimana benda ini sampai di Warloka? Kemungkinan benda2 itu dibawa oleh orang2 dari Kerajaan Majapahit abad 13-15.
    Dlm tradisi setempat, kata Warloka berasal dari kata "WURUK" dan "LOKA" berarti tempat milik HAYAM WURUK, Raja Majapahit. Selanjutnya disebut Warloka. ditemukan jg pilar dan meja2 yg dihubungkan dgn Hayam Wuruk..
    ...bersambung...silahkan menambah.... ( by: Weta  Viktor Slamet Baeng, https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2079567678751654825#editor/target=post;postID=8339408165580451247;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=20;src=link, diakses pada  25 April 2015.
  11. Mitos : Anjing  pada mitos  orang  Sunda memiliki hubungan dengan  kisah anjing untuk orang Mangarai. Dalam mitos Sunda, terjadinya Gunung Tangkuban Perahu di Bandung  Jawa - Barat  karena kemarahan Sangkuring yang gagal tepat waktu memenuhi persyaratan dari kekasihnya - membuat perahu sebagai tempat nikah dan bulan madu - sebelum  matahari terbit . Matahari keburu terbit
  12. Mitos: kepiting (rukus/ ipung) dalam kisah Ande-Ande Lumut di kerajaan Jenggala/Kahuripan: .....(  kisah  3  calon ratu / permaisuri ---- yang datang ke sayembara  pangeran. 2 ratu anak kandung, 1 anak angkat. Mereka menuju tempat sayembara dengan melewati sungai besar. Kepiting raksasa  bantu dengan  perjanjian menciumnya terlebih dahulu. 2 putri anak kandung  melakukannya. Sedangkan putri yang terakhr tidak mau ikut persyaratan itu.Malah dia menolak persyaratan ini. Dalam nego, dia sempat marah. Dia mengangkat tongkat ajaibnya lalu memukul kepiting raksasa. Air terbelah  ke sisi kiri - kanan. Dia  bisa  lewat dengan jalan kaki. Ketika dia tiba di seberang   air  menyatu kembali. Dia ikut sayembara. Dia menang. Dia jadi permaisuri. Ternyata itu suaminya yang terpisah karena perang saudara. Ketika perang pecah, dia menjadi pembantu pada suatu  kerajaan  kaya. Dia menjadi  pembantu. Meski demikian dia tetap kelihatan lebih cantik dari 2 putri kandung permaisuri kerajaan. Ketika ada sayembara, dia disuruh pergi  mandi dan mencuci  oleh permaisuri. Hanya 2 putri kandungnya yang ikut. Tapi kemudian dia tahu, dia  menyusul menuju ke tempat sayembara itu. Ternyata  dia yang menang  sayembara. Diua lalu menjadi permasuri. Dia memang awalnya permaisuri. (JPS,  10 Juni 2015)
  13. Pulau Kotok di kepulauan Seribu, DKI Jakarta  dengan  kampung Kotok di desa Golo Riwu, Kolang, Manggarai Barat. Di Pulo Kotok ini pernah tenggelam anak sekolah dari  wilayah Bekasi yang sedang piknik / berwisata ke sana.
  14. Kewitu (di Lembor Selatan)  hampir sama dengan  nama Pitu (kampung  yang hanya  ada 7 kk di
    Pedukuhan Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, http://news.detik.com/berita/d-3303033/menengok-kampung-di-gunung-purba-di-gunungkidul-yang-hanya-boleh-dihuni-7-keluarga).; Plumpang di Jakarta Utara hampir mirip dengan Klumpang di Rahong Utara' ; Dieng di Kab. Banjarnegara dan Kab. Wonosobo, Jawa Tengah hampir Mirip dengan Ndieng di Kolang, Kuwus, MABAR;
  15. Watu Lawang  di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk (https://www.youtube.com/watch?v=HT2q4NwSkXI); https://www.youtube.com/watch?v=dyLmD-MtRLE;   Watuagung di Bamyumas, Jawa Tengah (https://news.detik.com/foto-news/d-7133319/malam-malam-ganjar-berdialog-dengan-warga-watuagung-banyumas). 
  16.  Kisah (mitos) bahwa kera berasal dari manusia. Dalam mitos orang Manggarai, manusia berasal dari kera karena  tidak diperhatikan oleh orang tua.  Sedangkan dalam budaya Jawa, terutama di daerah Cirebon (Jawa  Barat ) ada  kisah bahwa  awal mula monyet (kera) yang ada  di Petilasan Sunan Kalijaga berasal dari manusia (Santri) yang dikutuk oleh Sunan Kalijaga karena  mereka membandel, tidak menuruti  perintan Sunan Kalijaga (https://travel.detik.com/travel-news/d-7062708/kisah-99-santri-sunan-kalijaga-yang-dikutuk-jadi-monyet). 
  17. Watu Trawas  Mojokerto (https://radarmojokerto.jawapos.com/wisata-kuliner/823047928/pesona-sungai-boro-jatirejo-dan-padusan-watu-trawas-mojokerto); Watu Talang ,  kompleks Objek Wisata Kalitalang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten (https://soloraya.solopos.com/watu-talang-di-kalitalang-klaten-terkenal-licin-jarang-dijamah-1130502);           )JPS, 27 Feb. 2024). ; Watu Pecak di Lumajang, Jawa Timur (https://20.detik.com/detikupdate/20240827-240827101/puluhan-penari-topeng-kaliwungu-ramaikan-tepi-pantai-watu-pecak   (JPS, 27 Agustus 2024). 
  18. Kata-kata,  Ada banyak kosa kata yang milip, termasuk melu (Jwa)  artinya ikut,  lalu melut (Bahasa Manggarai), artinya  ikut  (biasanya  anak yang  merenget untuk mengikuti orang tua, misalnya ke kebun).   Melu = ikut  bisa lihat di  https://www.jawabahasa.com/arti/melu/
  19.  Konco (Jawa) = Konco  (Manggarai)  ( = teman) (Lihat pada  kolom komen   link berikut: (https://www.youtube.com/watch?v=cs30x0HAMvE ;  https://www.jawabahasa.com/arti/konco/#google_vignette









Ata Manggarai poli bae tau agu ata lau Kerajaan Majapahit. Ata Majapahit lako leok   Nusantara. Ise lako ngger one Manggarai koles. Ise mai dagang. Dot ata pika dise, neho nggong, lopa, kiris, golo, korung. Data manggarai pika ulu wani, haju benge (nendong), haju ndingar, kala, rasi, jarang, kaba. Paluk taud apa ata pika data Manggarai agu apa ata pika data lau mai Majapahit. Woko dia taud tombo, sumang tau gauk, manga ata Manggarai, sili mai Pongkor  (Todo? Pongkor? Narang?) ngo lau Majapahit. Empo hitu ngasangn Kode Rae Radi Ngampang Bali. Hia emi anak ine wai diset Majapahit. Ngasangn ine wai hitu: Mbadu (Mbedu). Manga teing wida lau mai Majapahit  latang te  Kode Rae Radi Ngampang Bali. Wida situ barang neho: nggong ata tempel le mas, kiris / golo tulis Wong Majapahit. One Mai kawing diha Kode Rae Radi Ngampang Bali agu hia Mbadu , mangan loasn hia Enggo Poco Leok agu (Golo Mompong (?).  Anak inewai diha Kode Rae Radi Ngampang Bali kawing agu iset  Pongkor.  Wae diha Kode Rae Radi Ngampang Bali hoo  wesak one  pisa beo (gendang) sili   kedaluan Pongkor  neho  Poco Leok,  Mocok, Nderu, Mucu

Catatan:  Manga  ata Manggarai  wantil tulisan hoo. Mangat 4 wantil.  Aku naa noo  tombo dise situ, ata manga one kolom komentar: 


Unknown commented on "HUBUNGAN MANGGARAI AGU JAWA ( MAJAPAHIT - Jawa Timur)"

Jun 4, 2020

Maaf ya bos yg menulis sejara kode rae radi ngapang Bali istrinya mbadu molas jawa Majapahit, kode rae radi ngapang Bali org poco leok, keturunannya atau anaknya anak laki lakinya. 1 gendang mocok 2 gendang nderu 3. Gendang mucu poco leok. Anak perempuannya. Todo Pongkor,

Description: https://lh3.googleusercontent.com/a/default-user=s56-c

Unknown commented on "HUBUNGAN MANGGARAI AGU JAWA ( MAJAPAHIT - Jawa Timur)"

May 24, 2020

Naska kuno membuktikan, tulisan Jawa kuno atau sangsekerta , bahwa kode rae radi ngapang Bali org golo mompong poco leok

Description: https://lh3.googleusercontent.com/a/default-user=s56-c

Unknown commented on "HUBUNGAN MANGGARAI AGU JAWA ( MAJAPAHIT - Jawa Timur)"

May 24, 2020

Keturunan dr kode rae radi ngapang Bali,enggo poco leok, golo mompong. Istrinya mbadu molas jawa anak seorang raja Majapahit yaitu. Gendang mocok, gendang nderu, gendang mucu.

Description: https://lh3.googleusercontent.com/a/default-user=s56-c

Unknown commented on "HUBUNGAN MANGGARAI AGU JAWA ( MAJAPAHIT - Jawa Timur)"

May 24, 2020

Kode rae radi ngapang Bali istrinya mbadu molas jawa dr Jawa kraton solo, org tua kami org poco leok. Bukan org Narang

_______

Toe hanang Manggarai pele sili (Selatan),  awo Manggarai pele awo (Timur) kole  manga tombo hubungan diset Kerejaan Majapahit agu ata Manggarai. Du lako dagang diset Majapahit, susung le adak (Sultan ?) Majapahit, kudut teing beo siot laat lise tunti ngasang beo dise lau (Jawa / Majapahit). Hitu tara  manga ngasang Kulan ( Kulon : Jawa). Bunga Teratai  do keta perlun liset Majapahit kudut pake du pande adak (agama). Bunga Teratai do awo Tiwu Lindi (Elar).

One Ngasang  beo / tana:

1. Benteng Jawa (awo Manggarai Timur) -   Benteng  data  Jawa  siot  mai  peang  mai Jawa/ Majapahit ?
2. Tengger (Tengger , Todo, Satar Mese Barat, Manggarai  agu  Beo  Tengger  lau Wonokromo - Jawa Timur. Ngasang Beo lau Jawa - teing  kole  ngasang  beo  one Manggarai, Flores,
3. Borong, Jeremboro  (Manggarai Timur)  dengan  Boro  (Jawa Tengah / Yogyakarta)
4. Rejo (kec. Lembaleda  / Poco Ranaka, Manggarai Timur) dengan Sonorejo di  Desa Sonerejo, Sukoharjo, Jawa Tengah (http://regional.kompas.com/read/2015/10/03/14062381/.Pak.Jokowi.Pasti.Bolehin.Kok); http://regional.kompas.com/read/2015/10/03/12575471/Bukan.Panen.Raya.Jokowi.pantau.si.Pomi.dan.Beka.di.Sukoharjo?utm_source=megapolitan&utm_medium=cpc&utm_campaign=artbox).; Rejo (kec. Lembaleda  / Poco Ranaka, Manggarai Timur) dengan Mulyorejo (desa Mulyarejo) Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. lihat http://news.detik.com/berita/3119549/keluarga-mahasiswi-yang-dibawa-kabur-bahrun-naim-kami-tak-akan-mencari-lagi.
5. Loro (Ongko Loro, di Boyalali)  dengan  Loro (nama tempat sawah di  Cancar, persisnya di Desa  Maras / Rentung, desa Belang Turi, Kecamatan Ruteng). Konon, Wela  awal mulanya di situ.
6. Pongkor (tempat  tambang  emas di Bogor, Jawa Barat)  agu  Pongkor (Iteng, Satarmese). Pongkor Desa Bantarkaret Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor (sumber: http://news.okezone.com/read/2015/09/21/338/1218482/kisah-mistis-para-penjaga-penambangan-emas-di-pongkor).
7.Cupuwatu (Dusun Cupuwatu I, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,) = Cepiwatu (Borong, Manggarai Timur) . .Cupuwatu (Dusun Cupuwatu I, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman (http://print.kompas.com/baca/2015/08/27/Pasca-Penangkapan-Terduga-Teroris%2c-Dusun-Cupuwatu?utm_source=bacajuga)
8. Sukoharjo (Jawa Tengah / D I Y; Sukoreno - Jember  dengan Suka Kiong / Suka Bangka, Nantal - Kuwus).
9. Rembang (Jawa Tengah)  = Rembong (Pacar , Mabar , dan  di Manggarai (Rahong Utara?,  Mukun, Manggarai Timur) . (
10. Tulung Agung  (Jawa Timur) mirip Tulung (di Ruteng)
11. Ngelo ( Kudus, Jawa Tengah) mirip  Ngela (Mukun, MATIM), dan Ngalo (Kolang, MABAR). (sumber: http://regional.kompas.com/read/2016/08/21/14120411/ada.beragam.agama.warga.deklarasikan.desa.terbuka.untuk.semua.kepercayaan).
12. Wates (JATENG?), Wate (di Boleng, MABAR).
13. Ledeng (Bandung - Jawa Barat),  -=  Ledeng   (di Tilir, Riwu, Manggrai Timur) (https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3692506/wacana-pemindahan-terminal-ledeng-bandung-ini-respons-sopir-angkot)
14. Frasa Nuwun sewu (Jawa) berati  mohon maaf sama  dengan Neka rabo (manggarai) berarti mohon maaf (Leonardus Langku Mas Aris, Sekretaris II Dewan Paroki Marganingsih Kalasan, Yogyakarta,
sering mengucapkan "nuwun sewu" yang berati mohon maaf, sebelum mengatakan
sesuatu. Hal demikian saya jumpai pada kebanyakan orang Jawa di

desa-desa. Tampaknya ada kesamaan antara orang Jawa dan orang Manggari
dalam hal tersebut. Neka rabo ..., Ite.----------- sumber: 

https://www.facebook.com/notes/fransiskus-borgias-m/ole-neka-rabo-ta/10152710950829733?pnref=story#)







Ngasang hang / ute / po'ng:

Timung uta - timung  Jawa.


One curup kole, manga curup ata samad antara Majapahit (Jawa) agu Manggarai, neho rapang:
One bilang: Telu (Tiga : Jawa  dan Manggarai), Pitu (tujuh), Papat, Limo,
Jawa:           siji, loro, telu, papat, limo, nenem, pitu, wolu, sanga, sempulu
Manggarai:   sa, sua, telu, pat, lima, enem, pitu, alo, siok, sepulu
Ngasang kaka (pa'eng):  asu (anjing), jaran (Jawa) , Jarang (Manggarai), Kebo (Jawa), Kaba (Manggarai),
Ngaji: Mengaji ( Manggarai n Jawa).
Watu (Jawa n Manggarai_
Gulo (Jawa) - Gola (Manggarai).
Wulang (Jawa), Wulang (Manggarai)
Pering (Jawa n Manggarai)
Aba-aba (JM)
Adil
Alesan (J) - Alasan (M)
Alu
Anak
Anggur
Anggep (J) - Anggap (M)
Aneh
Apal (J) - Hafal (M)
Asu
Ati
Atur
Awu
Bangku
Bebek
Bener (J) - Benar (M)
Bodha (J) - Bodoh (M)
Bubur
Bumbu
Campur
Cacat
Cangkem (Jawa) - Sangkem (M)  =Mulut
Cara
Cathet (J)- Catat (M) = Catat
Cilaka (J)-Celaka  (M)  =celaka


Dagang
Desa
Dewa
Gajah
Gambar
Ganjil
Gawat
Gelang
Gembok
Genteng
Gulung
Jala
Jaman
Jamu
Jarang (J) - Jarang (M)=kuda
Jatah
Jaya
Jengkel
Jepit
Jodho (J) -Jodo(M)  =Jodoh
Jujur
Kampung (J)-Kampong (M) =kampung
Kandang
Kasur
Kocak
Kolak
Kothak(J) - Kotak (M)
Laris
Lima
Obor
Ombak
Ukir
Ula (J) - Ular(M)
Umum
Umur
Unta
Utang
Waca (J)-Baca (M)
Wali
Walik(J) - Balik (M)-Balik
warna
warung
Wektu (J) -Waktu (M) = Waktu
Wilang (J ) - Bilang (M) - hitung
wisuda
Wulu
Wuta (J) -Buta (M)
Yuta (J)-Juta (M)


(Sumber tulisan: D. Hemo, sejarah Daerah Manggarai, p......)  dan refleksi)).
JPS, 25 Sept. 2013, HUT Sekolah St. Klaus, Kuwu Cumbi Ruteng, Manggarai - Flores, Pkl 08.30 - 09.15.

Gending Jawa:
http://pitajepang.wordpress.com/2013/01/07/kumpulan-tembang-macapat/

Dandang gulo sunan Kalijaga

http://makalah7u.blogspot.com/2012/09/dandang-gulo-sunan-kalijaga.html

Urip iku neng ndonya tan lami
Upamane jebeng menyang pasar
Tan langgeng neng paar wae
Tang warung nuli manthuk
Mring wismane angkane uni
Ing mengko aja amar
Sangkan paranipun
Ing mengkoh pada weruh
Yen asale sangkan para duk ing uni
Aja nganti kesasar
Yen kongsiha kesasar jroning pati
Dadiyo tiwa uripe kesasar
Tanpa pencokan sukmane
Saparan-paran nglangut
Kadya mwga katut ing angin
Wekasan dadi udan
Mulih marang banyu
Dadi bali nuting wadag
Ing wajobe sukma tan keno ing pati
Langgeng donyo akhirat.
Hidup itu didunia tidak lama
Umpamanya anda kepasar
Tidak selamanya dipaar saja
Tidak bisa tidak tantu pulang
Kerumah alnya semula
Nanti jangan cemas
Sangkan parannya
Nanti asalnya sangkan paran dahulu kala
Jangan ampai tersesat
Kalaupun sampai tersesat didalam matinya
Jadilah hidupnya tersesat
Tanpa hinggapan sukmanya
Kemana-mana merana
Ibarat awan terbawa angin
Akhirnya jadi hujan
Kembali ke air
Jadi kembali ke asal mulanya
Semestinya lah ukma tidak bisa mati
Kekel dunia akhirat.
Dere Manggarai:
Doing Koe  Go  Mose  Ge...... (Dere  Serani)
Atau  Samo  Nai: 

11 komentar:

  1. maaf, mbadu/mbedu itu molas jawa/majapahit yg yg kawin dengan kakek kami orang pocoleok. ada dlm silsilah kami di Kampung Nderu-Pocoleok

    BalasHapus
  2. Kode rae radi ngapang Bali istrinya mbadu molas jawa dr Jawa kraton solo, org tua kami org poco leok. Bukan org Narang

    BalasHapus
  3. Keturunan dr kode rae radi ngapang Bali,enggo poco leok, golo mompong. Istrinya mbadu molas jawa anak seorang raja Majapahit yaitu. Gendang mocok, gendang nderu, gendang mucu.

    BalasHapus
  4. Naska kuno membuktikan, tulisan Jawa kuno atau sangsekerta , bahwa kode rae radi ngapang Bali org golo mompong poco leok

    BalasHapus
  5. Maaf ya bos yg menulis sejara kode rae radi ngapang Bali istrinya mbadu molas jawa Majapahit, kode rae radi ngapang Bali org poco leok, keturunannya atau anaknya anak laki lakinya. 1 gendang mocok 2 gendang nderu 3. Gendang mucu poco leok. Anak perempuannya. Todo Pongkor,

    BalasHapus